Jumat, 30 Maret 2012

Interaksi Antara Terumbu Karang, Lamun, dan Mangrove

Ekosistem terumbu karang, mangrove, dan lamun mempunyai keterkaitan ekologis (hubungan fungsional), baik sifat fisik air, migrasi satwa, dan dampak kegitan manusia. Oleh karena itu apabila salah satu ekosistem tersebut terganggu, maka ekosistem yang lain juga ikut terganggu. Yang jelas interaksi yang harmonis antara ketiga ekosistem ini harus dipertahankan agar tercipta sebentuk sinergi keseimbangan lingkungan.

1. Sifat fisik air
Hutan mangrove sejati biasanya tumbuh di daerah yang terlindung dari pengaruh ombak dan arus yang kuat. Terumbu karang dan lamun disini berfungsi sebagai penahan ombak dan arus yang kuat untuk memperlambat pergerakannya. Ini merupakan salah satu interaksi fisik dari terumbu karang dan lamun terhadap mangrove sehingga mangrove terlindungi dari ombak dan arus yang kuat.
Hutan mangrove kaya akan sedimen yang mengendap di dasar perairan. Apabila sedimen ini masuk ke ekosistem lamun maupun terumbu karang dengan jumlah yang sangat banyak dan terus menerus oleh pengaruh hujan lebat, penebangan hutan mangrove maupun pasang surut dapat mengeruhkan perairan, maka ini akan mempengaruhi fotosintesis dari lamun dan zooxanthela yang hidup pada karang. Sedimen yang membuat perairan keruh akan berdampak pada berkurangnya penetrasi cahaya matahari (kecerahan). Tanpa cahaya yang cukup, laju fotosintesis akan berkurang. Dan ini akan mempengaruhi persebaran dan kelimpahan lamun serta terumbu karang secara vertikal dan horizontal.
2. Migrasi Fauna
Migrasi fauna dapat disebabkan oleh meningkatnya predator pada suatu ekosistem, berkurangnya makanan, reproduksi, meningkatnya persaingan dalam memperbutkan makanan, tempat persembunyian yang aman, dll. Ketika ekosistem mangrove dalam keadaan rusak atau terganggu oleh aktivitas manusia maupun oleh pengaruh alam, maka biota-biota/fauna yang hidupnya disekitar mangrove akan beralih tempat ke ekositem lamun maupun terumbu karang untuk memperoleh perlindungan.
Apabila dalam ekosistem lamun, terjadi persaingan yang ketat dalam memperbutkan makanan, maka fauna-fauna disekitarnya akan bermigrasi ke darerah mangrove untuk memperoleh makanan yang banyak. Ketika terjadi kekeruhan di ekosistem lamun oleh pengaruh sedimentasi, maka fauna-fauna yang hidup disekitarnya khususnya ikan akan menghindari daerah tersebut dan menempati ekosistem terumbu karang yang tingkat kecerahan lebih baik.

3. Dampak Manusia
Pengambilan terumbu karang sebagai bahan bangunan akan mengancam ekosistem mangrove. Mengingat bahwa secara ekologis terumbu karang berfungsi untuk menahan gelombang dan arus yang kuat, sehingga tanpa keberadaannya akan mengamcam ekosistem mangrove yang biasanya terlindung dari ombak dan arus yang kuat.Ikan di daerah terumbu karang yang memakan suatu spesies ikan di sekitar daerah lamun lama kelamaan akan habis apabila terus menerus dieksploitasi secara besar-besaran oleh manusia. Ikan di daerah terumbu karang berkurang jumlahnya sedangkan ikan di daerah lamun meningkat jumlahnya.

Untuk Lanjutannya Bisa di Lihat di blog ini :
http://pipihhchapes.blogspot.com/2012/04/ekologi-laut-tropis.html 

Daftar Pustaka :

Kamis, 22 Maret 2012

Istilah Oseanografi Biologi


Anggota Kelompok : Viky Fajrul S           230210100002
                                   Ajri Gusandi           230210100017
                                   I Putu Pratama        230210100031
                                  Cyntia Rusilawati    230210100046
Disusun Oleh: Viky Fajrul S
                        230210100002
1. Bentos
Organisme yang hidup didasar laut dengan melekatkan diri pada substrat atau  membenamkan diri di dalam sedimen.
2. Infauna
Makrozoobentos yang hidupnya terdapat di dalam substrat perairan dengan cara menggali lubang. Mendominasi substrat lunak dan melimpah di daerah subtidal.
3. Epifauna
Makrozoobentos yang hidup di permukaan dasar perairan yang bergerak sangat lambat di atas substrat lunak atau menempel pada substrat keras dan di daerah intertidal
4. Lamun (seagrass)
Tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah.
Sifat tumbuhan yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap tingkat keasinan
6. Makroalga
Tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada substrat di dasar laut
7. Holoepipelagik
Ikan yang menghabiskan seluruh waktunya di daerah epipelagik
8. Meroepipelagik
Ikan ini hanya menghabiskan sebagian hidupnya di daerah epipelagik
9. Nekton
Organisme yang mempunyai kemampuan untuk bergerak sehingga mereka tidak bergantung pada arus laut yang kuat atau gerakan air yang disebabkan oleh angin
10. Plankton
Kelompok-kelompok organisme yang hanyut bebas dalam laut dan sangat lemah daya renangnya

http://ostracion.blogspot.com/2010/04/bentos.html
http://seagrass-indonesia.oseanografi.lipi.go.id/id/tentang-lamun.html
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/03/klasifikasi-jenis-nekton.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Plankton

Untuk Istilah Oseanografi Geologi Bisa di Lihat Di Blog Ini:
http://cyntia-rusilawati.blogspot.com/2012/03/istilah-oseanografi.html