Sabtu, 17 November 2012

Akustik Kelautan


Akustik Kelautan
Akustik kelautan adalah ilmu yang mempelajari perambatan suara di laut, dikenal dengan sonar.
Akustik kelautan sangat dibutuhkan untuk mengukur kedalaman laut, mendeteksi apa saja yang ada di dalam laut, dan dapat digunakan untuk mengawasi keberadaan kapal selam,Serta berfungsi untuk mendeteksi keberadaan ikan-ikan yang ada di dalam laut yang tidak bisa dijangkau oleh mata telanjang manusia.

Konsep Akustik
1. Laut begitu luas dan dalam (dinamis).
2. Manuasia belum pernah ke laut terdalam.
3. Dibutuhkan alat dan metode untuk melakukan pendeskripsian kolom dan dasar laut.
4. Metode yang paling baik adalah akustik.
5. Hidroakustik gelombang suara dipancarkan melalui sebuah alat yang menghasilkan energi suara (transduser) pada kolom perairan atau dasar perairan.
6. Hal ini dapat mengubah energi elektrik menjadi energi mekanik.
7. Kecepatan energi suara di perairan mencapai 1500 m/s.
8. Metode akustik merupakan proses-proses pendeteksian target dilaut dengan mempertimbangkan proses-proses perambatan suara.
9. Keunggulan metode akustik mempunyai keunggulan komparatif yakni berkecepatan tinggi.

Perbedaan Akustik Pasif dan Akustik Aktif
·         Akustik Pasif
Suatu aksi mendengarkan gelombang suara yang datang dari berbagai objek pada kolom perairan. Kegunaannya yaitu untuk gempa bumi, letusan gunung berapi, suara ikan.
·         Akustik Aktif
Mengukur jarak dan arah dari objek yang dideteksi dan ukuran relatifnya dengan menghasilkan pulsa suara dan mengukur waktu tempuh dari pulsa tersebut.




Kecepatan suara bergantung pada suhu, salinitas, tekanan, musim dan lokasi
·         Suhu
Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin mempengaruhi kecepatan bunyi di udara. Pada prinsipnya semakin tinggi suhu suatu medium , maka semakin cepat rambat bunyi dalam medium tersebut. Dikarena makin tinggi suhu, maka semakin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut. Akibatnya, proses perpindahan getaran makin cepat .
Di laut sendiri, pada lapisan Mix Layer, pengaruh suhu sangat besar karena pada lapisan ini pengaruh dari sinar matahari terhadap suhu permukaan sangat besar sehingga mengakibatkan suhu di Mix Layer tinggi. Pada lapisan Termoklin pun suhu masih sangat berpengaruh, hal tersebut dikarenakan adanya perubahan suhu yang sangat mencolok. Akan tetapi pada lapisan Deep Layer suhu tidak begitu mempengarui karena perubahan suhu yang tidak mencolok.

·         Salinitas
Cepat rambat bunyi terhadap salinitas seharusnya berkurang seiring kenaikan salinitas karena meningkatnya densitas. Akan tetapi kenaikan salinitas meningkatkan modulus axial (larutan menjadi kurang kompres), sehingga tiap kenaika salinitas akan meningkatkan cepat rambat bunyi.

·         Tekanan
Makin rapat medium umumnya semakin besar cepat rambat bunyi dalam
medium tersebut . Penyebabnya adalah makin rapat medium maka makin kuat
gaya kohesi antar-partikel . akibatnya pengaruh suatu bagian medium kepada
bagian yg lain akan mengikuti getaran tersebut dengan segera . akibatnya
perpindahan getaran terjadi sangat cepat .


Untuk menghitung kecepatan suara didalam air dapat menggunakan persamaan berikut :
C=1449.2+4.6T-0.055T2+0.00029T3+(1.34-0.01T)(S-35)+0.016Z
Keterangan : C :Kecepatan Suara
                      T : Suhu
                      S : Salinitas
                      Z : Kedalaman
Semakin suara dari sumbernya, maka kegiatan echo akan menghasilkan perubahan dari segi ruang dan waktu.
            Kecepatan rambat suara bergantung pada kompressibilitas dan densitas, didalam laut kecepatan suara dan kedalaman bergantung pada suhu, salinitas dan tekanan.
            Bila suhu bertambah maka kedalaman berkurang dan akibatnya kecepatan suara bertambah. Makin tinggi suhu makin cepat perambatan suara.
            Absorbsi dapat dikatan sebagai transmisi yang hilang sejak di echo dan transduser bergantung pada suhu, salinitas, pH, kedalaman dan frekuensi target strength. Strength adalah kekuatan pantulan gema yang dikembalikan oleh target dan relatif terhadap intensitas suara yang mengenai target.
Sound Channel
Saluran sofar (kependekan Suara Memperbaiki dan Mulai channel), atau saluran suara yang mendalam (DSC), adalah lapisan horizontal air di laut di mana kedalaman kecepatan suara adalah minimal nya. Saluran sofar bertindak sebagai Waveguide untuk suara, dan frekuensi rendah gelombang suara dalam saluran tersebut dapat melakukan perjalanan ribuan kilometer sebelum menghilang. Fenomena ini merupakan faktor penting dalam peperangan kapal selam . Saluran suara yang mendalam ditemukan dan dijelaskan secara mandiri oleh Dr Maurice Ewing , dan Leonid Brekhovskikh pada 1940-an.
shadow zone
Dalam akustik bawah air, sebuah wilayah di mana energi suara sangat sedikit menembus, tergantung pada kekuatan batas bawah dari saluran permukaan. Hal ini biasanya dibatasi oleh batas bawah dari saluran permukaan dan sinar membatasi. Ada zona bayangan dua: permukaan laut, di bawah bayangan yang dilemparkan oleh permukaan di bidang suara dari sumber yang dangkal, dan bagian bawah laut, yang menghasilkan zona bayangan di atas air-pembiasan di atasnya.



Alat-alat Akustik Kelautan :
1. ADCP
ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler) adalah alat untuk mengukur arus yang memanfaatkan gelombang akustik dan dapat dioperasikan di perairan dangkal dan perairan dalam.. ADCP  mempunyai dasar yang menjulang dan mempunyai sensor tekanan untuk mengukur pasang surut dan rata-rata kedalaman laut.
Sebuah ADCP biasanya memiliki transduser, penguat elektronik, penerima, mixer, osilator, jam akurat, sensor suhu, kompas, pitch dan sensor roll, konverter analog ke digital, memori, prosesor sinyal digital dan set instruksi. Alat pengubah dari analog ke digital (ADC) dan prosesor sinyal digital (DSP) digunakan untuk sampel sinyal kembali, menentukan pergeseran Doppler, dan sampel kompas dan sensor lain untuk menghitung jangkauan dan vektor kecepatan relatif yang dikenal orientasi.
Prinsip kerja pada ADCP adalah efek Doppler. Efek Doppler merupakan fenomena kesetaraan perubahan frekuensi suatu bunyi (yang diterima oleh pengamat) dengan perubahan kecepatan sumber bunyi. Di dalam air terdapat material-material padat yang tersuspensi (misalnya: sedimen, plankton dan lainnya) dan bergerak dengan arah dan kecepatan yang sama dengan arus. Jika gelombang akustik dengan frekuensi dan intensitas tertentu dibangkitkan dan ditembakkan ke suatu kolom air, maka material-material padat tersuspensi pada lapisan air yang diukur akan memantulkan gelombang yang ditembakkan tersebut kembali ke pembangkit. Karena material pemantul bergerak relatif terhadap sumber gelombang, maka frekuensi gelombang pantul relatif terhadap gelombang panar diketahui, maka kecepatan relatif antara pembangkit gelombang dengan lapisan air yang diukur akan dapat dihitung.


Prinsip Kerja
§  Gelombang akustik dipancarkan (mentransmisikan ping) melalui transduser sekali tiap detik dan merambat di sepanjang kolom air.
§  Pada suatu lapisan air yang diukur kecepatan arusnya, gelombang dipantulkan kembali menuju transduser oleh partikel sedimen dan plankton (yang bergerak dengan kecepatan sama dengan kecepatan gerak air).
§  Tiga atau dua beam akustik yang berbeda arah untuk menghitung tiga komponen kecepatan dan beam terakhir untuk perhitungan error.
§  Adanya gerak relatif pemantul gelombang terhadap alat ukur arus akustik, maka gelombang yang diterima akan mengalami efek Doppler. Perubahan frekuensi ini sebanding dengan perbedaan kecepatan antara alat ukur arus akustik dengan lapisan arus yang diukur.
§  Pada akhirnya, kecepatan relatif, dan parameter lainnya dikumpulkan di atas kapal menggunakan Data Acquisition System (DAS) yang juga secara optional merekam informasi navigasi, yang dihasilkan oleh GPS. Maka ADCP dapat menghasilkan sebuah profil dari arus air rentang kedalaman.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai akurasi, resolusi dan jangkauan profil. Yang paling menonjol adalah penyerapan, penyebaran, kecepatan suara dalam air, bandwidth dari energi suara, kekuatan sinyal dari pulsa dikirim dan echo, ukuran transducer, balok lebar (sic) dari pulsa energi yang menjalar melalui frekuensi, air, dan sejumlah keterbatasan yang berkaitan dengan teknik pemrosesan sinyal dan perangkat keras, termasuk jam atau akurasi osilator.

Kegunaan
Kegunaan ADCP pada berbagai aplikasi :
§  Pengukuran arus dan plankton
§  Perlindungan pesisir dan teknik pantai.
§  Perancangan pelabuhan dan operasional
§  Monitoring Lingkungan
§  Keamanan Perkapalan

Keterbatasan
§  Ping frekuensi tinggi menghasilkan lebih banyak data yang akurat, tapi ping frekuensi rendah menjalar  jauh di dalam air. Jadi para ilmuwan harus membuat kesepakatan antara jarak profiler dan ketepatan pengukuran.
§  ADCP mengatur ping dengan cepat, maka akan kehabisan baterai dengan cepat pula.
§  Jika air sangat jernih, seperti di daerah tropis, ping mungkin tidak dapat cukup memantulkan partikel untuk menghasilkan data yang dapat diandalkan.
§  Bubbles in turbulent water or schools of swimming marine life can cause the instrument to miscalculate the current Gelembung dalam turbulensi air laut dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan arus
§  Pengguna harus mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga teritip dan ganggang agar tidak tumbuh pada transduser.

Keistimewaan

ADCP memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya:

§  Dapat bekerja di kapal dengan penentuan posisi yang lengkap termasuk bottom-tracking dan permukaan laut untuk transek dengan menggunakan GPS.
§  ADCP memberikan sistem real-time untuk pesisir pantai, dan monitoring pelabuhan.
§  ADCP mudah digunakan untuk mengukur arus,
§  Mempunyai sistem otomatis yang dilengkapi dengan baterai dan perekam untuk buoy lepas pantai atau bottom-mounting.
§  Logistik yang sederhana dengan bagian bawah yang menjulang
§  Kerusakan yang kecil, dan resiko yang kecil.
§  Kualitas perhitungan permukaan yang tinggi dari dasar laut.


2. Echosounder
a.      Brand
Ø  Furun FCV667
Ø  Garmin FishFinder 160
Ø  Garmin FishFinder 240
Ø  Koden CVS-108/D
Ø  Simrad EQ32
Ø  Hydrostar 4300 Single Beam Survey Echosounder
Ø  Digital Hydrographic EchoSounder OSSIAN EUROPE
Ø  Odom Hydrotac Multibeam Echosounder/Odom DF3200 MKII Echosounder

b.      Prinsip Kerja
Karena kedalaman laut yang bervariasi maka echosounder harus dipilih berdasarkan frekuensinya, yaitu antara lain :
Ø  Frekuensi tinggi untuk perairan dangkal
Ø  Frekuensi rendah untuk perairan dalam
Pulsa suara akan dikirim oleh tranduser tegak lurus memasuki air. Suara tersebut memantul dari dasar laut dan kembali ke tranduser. Waktu yang dibutuhkan untuk melalui perjalanan dari bawah kapal dan kembali lagi biasanya dihitung jarak terhadap dasar laut. Kedalaman air diestimasi dengan menggunakan speed of sound (kecepatan suara) melalui air ( ± 1,5 m/s) dengan perhitungan yang sangat sederhana :
Jarak = kecepatan x (waktu/2)
Mengapa waktunya dibagi 2 karena dalam mengukur waktu adalah merupakan round-trip time (dari tranduser ke dasar laut dan kembali ke tranduser.



Pulsa yang lebih cepat akan lebih cepat kembali ke transduser dari dasar laut, kedalaman laut yang paling dangkal merupakan ketinggian yang paling tinggi dari dasar laut. Pulsa akan dikirimkan secara beraturan seiring dengan pergerakan kapal di permukaan laut yang menghasilkan garis yang menunjukkan kedalaman laut di bawah kapal.
Perangkat echosounder memiliki berbagai macam tipe, yaitu :
·         single beam
·         dual beam (USA)
·         split beam (Norwegia)
Tetapi yang paling banyak digunakan untuk pendugaan sumber daya ikan adalah split beam dan biasa juga disebut scientific echosounder, sebab memiliki keunggulan dibandingkan dengan kedua pendahulunya, yaitu single beam dan dual beam. Pada prinsipnya split beam ini memiliki empat kuadran yang mampu bekerja secara simultan pada saat memancarkan suara (sounding). Lalu suara tersebut akan mengenai obyek (target) dan memantul kembali ke transducer. Secara terpisah, masing-masing kuadran yang ada di transducer menerima pantulan suara (echo) yang kembali tersebut, sehingga dapat diketahui keberadaan ikan tunggal (single target) dan kelompok ikan (multiple target), arah pergerakan ikan, serta orientasi dan kecepatan renang ikan.
Negara-negara yang maju pada sektor kelautan-perikanan (Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, China, dan Peru) bergantung pada teknologi acoustic ini. Mereka menggunakan untuk melakukan eksplorasi sumber daya dengan cepat sehingga dapat mengeksploitasi dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya eksplorasi yang murah dan waktu eksplorasi yang cukup singkat. Selain itu, eksploitasi yang dilakukan dapat lebih berwawasan lingkungan, berkesinambungan, dan lestari. Sebab, sudah diketahui dengan jelas berapa potensi sumber daya yang akan di eksploitasi tersebut, hanya perlu memilih kebijakan apa yang paling tepat untuk pengelolaan yang berkesinambungan dan lestari tersebut.

c.       Fungsi Alat
Echosounder merupakan suatu sistem yang paling umum digunakan dalam mengukur kedalaman dan mendeteksi adanya batuan atau karang di bawah laut yang tidak terlihat. Sonar sistem ini biasa dipasang pada bagian bawah dari kapal.
Data kedalaman yang berkelanjutan yang dihasilakn oleh echosounder ini digunakan untuk membuat peta bathimetri pada area survey.

d.      Keterbatasan & Keunggulan
Setiap alat akustik memiliki keterbatasan dan keunggulan begitu pula dengan Echosounder.
Keterbatasan Echosounder :
Keunggulan Echosounder:
·         Sangat integrable dalam sisten akuisisi yang lengkap
·         Dalam memproses data digital dapat menggunakan P.C
·         Transceiver yang diatur oleh P.C dapat ditampilkan dan disimpan di echogram
·         Echogram dapat disimpan dan dipanggil kembali dari magnet optical disk.
Echogram dapat dicetak dengan printer dengan high definition ( level 256 skala keabuan)

Referensi :
Anonymous. 2009. ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). http://dosit.org/technology/currentstemperature/acdp
Anonymous. 2010. Acoustic Doppler Current Profiler. http://en.wikipedia.org/wiki/ Acoustic Doppler Current Profiler